3.
Resto
Blue
Hari dimana Riska dan Reno
janjian pun tiba. Mereka pun bersiap untuk bertemu dan tak lupa Reno mengajak
sahabatnya Fahmi untuk menemaninya karena takut dikroyok ke-2 cewek itu.
Tibalah Rena dan Riska di tempat Pertemuan resto Blue.
“wah ni tempat keren banget, anak
muda bangetlah, apalagi nuansa biru dimana-mana terkesan damai plong.”
Melihat-lihat dengan wajah yang sumringah n kekagum-kagum.
“ya jelaslah,namanya juga Resto
Blue pasti identik dengan warna birulah, gimana sih lu?”
“Btw kamu tahu dari mana resto
ini, perasaan ini pertama kalinya kan kita ke resto ini?” tanya Rena dengan
wajah penasarannya
“ ada dech, mau tahu aja apa mau
tahu banget?, aja banget banget.” Jawab Riska sedikit bercanda dengan memainkan
tangan dan mimik wajah yang terkesan alay.
“ nanya serius malah dibawa bercanda lagi”. Ungkap Rena dengan nada sedikit kesal
Sembari menunggu kedatangan Orang yang
dimaksud Riska, Rena pun memesan minuman kesukaannya capuccino dan bercerita tentang
smsnya dengan Fahmi. Disela-sela pembicaraan mereka, Riska melihat kedatangan
Reno beserta temannya dan melambaikan tangan ke arah Reno. Karena sudah
kebelet, Rena Mohon izin ke Riska untuk ke toilet sebentar.
Reno : “maaf aku terlambat,
Renanya mana?” sambil duduk dan meletakkan sebuah bingkisan di atas meja”
Fahmi: “sepertinya nama itu
pernah ku dengar”. Sambungnya
Riska : “ oooh dia ke toilet
sebentar”
Tiba-tiba Rena pun muncul, dan kedua pemuda
itu terperanga melihat keelokan rupa manis Rena.
“Maaf semua, kalian sudah lama menunggu ya?”.
Eh Kak Fahmi”.(sedikit kaget)
“Hai Ren, kok bisa??”. (dengan ekspresi kaget dan bertanya-tanya)
(Reno mengarahkan
pandangannya ke Fahmi) “kalian rupanya sudah saling kenal to, jadi dia cewek
yang kamu ceritakan itu.” Perkenalkan namaku Reno anak Hukum Semester 5, cowok yang waktu itu menabrak mu. Sekalian
aku mau minta maaf atas insident waktu itu. Maukah kamu menerima
maafku ini?”. (memohon sambil bersalaman)
Rena & Reno pun bersalaman
dan beradu pandang yang cukup lama.
“insident yang mana ya?“tanya Rena Bingung
“itu loh Ren insident tabrak lari waktu registrasi itu, dan Reno
ini orangnya” tambah Riska mengingatkan.
“oh soal itu, sebenarnya sejak kejadian itu, aku sudah memaafkan mu. O
ya nama ku Rena anak Ekonomi dan Bisnis Semester 3”.
“aku lega dengernya, kirain kamu
masih menaruh dendam padaku dan makasih sudah maafin aku”
“oh ya ini bingkisan buat mu
sebagai bentuk permintaan maafku”. Pinta Reno Sambil menyodorkan bingkisan
“terima kasih, tapi apa ini?” sambil
mengerutkan keningnya tampak penasaran.
“Jangan dibuka sekarang!. Setiba di rumah,
kamu akan mengetahuinya”. Pinta Reno
Seketika keadaan pun hening, kata
orang si kalo tiba-tiba kayak gitu, ada setan yang lewat. Nghee emang bener ya?
Nggak percaya thuch
Riska memecahkan keheningan saat
itu
“Rena kamu tidak memperkenalkanku
dengan seniormu itu ya?”
“ jadi kalian belum kenalan? Kak Fahmi
kenalkan ini sahabatku Riska. Mendengar ceritaku ia tertarik untuk bertemu dan
berkenalan dengan kakak”.
Riska dan Fahmi pun saling
berkenalan.
“ih Rena, apa-apaan sih,berlebihan dech.
Kenalkan kak aku Riska Anak Teknik Sipil Semester 3”.
“aku fahmi, ternyata kamu cantik juga
yach,,(mengeluarkan gombalannya)
Muka Riska pun langsung memerah
seperti tomat, dan senyuman kecil melingkar di pipinya yang merah merona.
Mereka berempat pun mengobrol
seru dan ketika magrib datang pulanglah mereka dengan sahabat masing-masing.
Dalam perjalanan pulang ke rumah Rena, Riska penasaran banget sama bingkisan yang didapat Rena. Riska memaksa Rena untuk
membuka segera bingkisan itu namun Rena menolak membukanya dan ingin membukanya
bila sudah sampai dirumahnya nanti.
“sepertinya Reno tulus ingin
meminta maaf kepadamu, dan nampaknya ia cowok yang baik.’’ Ungkap Riska
“uhmm, sepertinya begitu...”
sambil menatap bingkisan yang baru didapatnya
Setibanya Rena dirumah, ia tidak
sabar lagi untuk membuka bingkisan dari orang telah menabraknya itu, ia
betanya-tanya dalam hati, bingkisan apakah itu? Perasaannya tak karuan. Dengan
wajah yang penasaran ia pun lalu perlahan membuka binkisan itu dan betapa
senangnya ia, ternyata bingkisan itu berisi novel Best seller yang sedang ia cari. Rena sejenak berfikir
“bagaimana ia tahu, kalau aku sedang mencari novel ini dan bagaimana ia tahu
kalau aku suka baca novel?” Fikirannya pun langsung tertuju kepada
Riska,(berkata lirih “ya, pasti Riska yang memberitahunya”.)
Ketika hendak membaca novel,
secarik kertas pun jatuh. Rena pun mengambil dan mendapati pesan yang berbunyi:
“
aku tahu sikapku waktu itu salah, tapi itu karna ku terburu-buru untuk menemui
seseorang. Ku harap kau mau memaafkanku. Ku sempat bingung untuk memeberi kamu
hadiah apa, sebagai ungkapan maafku. Aku tak tahu kamu sukanya apa. Yang terlintas di benak ku hanya Novel dan ini
lah pemberianku untuk mu, semoga kamu menyukainya.”
Reno
085253111000”
(tersenyum kecil)”terima
kasih,kamu tahu apa yang kusukai”. Lirih Rena.
* * *
Di waktu yang sama, Reno duduk
termenung memegang Handphone diteras rumahnya, sembari menunggu pesan dari di
di lain tempat, Reno nampak mondar
mandir di kamarnya sambil memegang hanphone dan bertanya dalam hati “apakah ia sudah
membuka bingkisan itu? Kenapa ia belum mengirimkan pesan juga untuk ku?”.
cerita sebelumnya >>> http://azzaqun.blogspot.co.id/2017/04/kamulah-yang-terbaik-untuk-ku-2.html
No comments:
Post a Comment